edmodo.co.id – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menaruh harapan besar pada penurunan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen.
ADM yakin bahwa kondisi ini akan berdampak positif bagi sektor otomotif di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan penjualan mobil.
Domestic Marketing Division Head ADM, Rokky Irvayandi, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga ini memberikan optimisme baru, terutama karena diiringi dengan membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Perlambatan Industri Otomotif Akibat Pembiayaan Ketat
Meski optimis, Rokky mengakui bahwa sepanjang 2024, sektor otomotif mengalami perlambatan.
Hal ini tak lepas dari ketatnya persyaratan pembiayaan yang diberlakukan oleh perusahaan multifinance akibat meningkatnya angka non-performing finance (NPF).
NPF ini terjadi ketika nasabah gagal membayar cicilan mereka, yang menyebabkan perusahaan pembiayaan lebih berhati-hati dalam memberikan persetujuan kredit.
Penurunan Penjualan Mobil Nasional di 2024
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2024 mengalami penurunan.
Total penjualan secara wholesales tercatat hanya mencapai 560.619 unit, turun 17,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai 675.859 unit.
Penurunan ini juga tercermin pada penjualan ritel, yang turun 12,1 persen dari 665.262 unit menjadi 584.857 unit.
Meskipun penurunan ini cukup signifikan, Daihatsu tetap menunjukkan performa yang solid.
Sepanjang delapan bulan pertama 2024, Daihatsu berhasil menjual 117.358 unit secara ritel, dengan tiga model utama yang mendominasi penjualan, yaitu Sigra, Gran Max Pick Up, dan Terios.
Penjelasan Tentang Suku Bunga dan Pengaruhnya Terhadap Kredit Kendaraan
Suku bunga acuan, atau BI Rate, adalah instrumen kebijakan moneter yang digunakan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi, nilai tukar, dan stabilitas ekonomi.
Penurunan suku bunga umumnya akan mempengaruhi suku bunga kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan, termasuk pembiayaan kendaraan.
Namun, perubahan suku bunga tidak langsung berdampak pada konsumen. Biasanya dibutuhkan beberapa bulan bagi lembaga pembiayaan untuk menyesuaikan suku bunga pinjaman mereka.
Oleh karena itu, meskipun suku bunga acuan sudah turun, dampaknya terhadap penjualan otomotif mungkin baru terasa dalam jangka menengah.
Optimisme Daihatsu Menuju Akhir Tahun
Daihatsu berharap bahwa dengan membaiknya kondisi ekonomi dan penurunan suku bunga, pasar otomotif akan kembali bergairah di akhir tahun. T
Terlebih lagi, dengan adanya model-model unggulan yang terus diminati pasar, Daihatsu yakin mampu mempertahankan posisi kuat di industri otomotif nasional.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bagaimana suku bunga memengaruhi pembiayaan kendaraan, sehingga dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan bijak.